Rabu, 23 Oktober 2013

SITUS GUNUNG PADANG: DARI ATLANTIS HINGGA PELECEHAN LOGIKA, KARUHUN DAN PENIPUAN (1)

13815401551480111231
Situs Gunung Padang yang terletak di Gunung Padang setiap hari kini didatangi oleh ratusan orang wisatawan. Situs megalitikum ini sungguh impresif. Penulis yang melakukan penelitian menemukan kenyataan yang sungguh mencengangkan. Situs ini ternyata merupakan tempat pemujaan yang direncanakan secara matang dan dibangun dengan presisi tinggi. Laporan tentang ekspedisi Gunung Padang akan ditulis dalam beberapa tulisan.

Pertama, Situs Gunung Padang dibangun di sebuah bukit bertinggi sekitar 150 meter dari lembah sekelilingnya. Gunung Padang - tepatnya sebuah bukit yang juga dulu dikenal sebagai Gunung Panghegar - terletak hampir di tengah-tengah perbukitan. Gunung Padang dikelilingi oleh ngarai dan lembah yang di bawahnya terdapat aliran sungai, lima sungai kecil yang terbentuk akibat erosi dan pergeseran tanah dan mata air.

Fakta menunjukkan bahwa sungai-sungai tersebut bukanlah sungai-sungai purba, setua situs megalitikum Gunung Panghegar (nama lain Gunung Padang). Batu-batuan di sekitar sungai dan patahan di dinding di pinggiran sungai tak menunjukkan fungsi sungai yang terkait erat dengan bangunan suci situs Gunung Panghegar. Sungai-sungai itu hanya kebetulan terbentuk oleh perubahan bentangan alam dan mata air.

Buktinya, di bawah kaki Gunung Padang yang sebenarnya terletak di punggung bukit, terdapat sumur tua yang sengaja dibangun sebagai tempat untuk (1) air minum suci, (2) air pencuci suci untuk penyembahan, (3) air suci ritual di gunung oleh ‘tetua’ atau pandita dan pemimpin ritual. Jadi fungsi sungai bukanlah sebagai tempat menyucikan diri bagi pengunjung sebelum masuk ke tempat pemujaan Gunung Padang (Panghegar) - selain sungai-sungai itu terbentuk belakangan, juga letak sungai jauh dari letak atau posisi sentrifugal situs pemujaan Gunung Panghegar.

Kedua, sekitar 400 meter dari Gunung Panghegar (Padang), terdapat satu situs tumpukan batuan yang sayangnya tinggal tersisa beberapa bongkahan batu yang sama dengan situs Gunung Panghegar. Situs itu kini telah ditimbun dan bahkan di atasnya telah berdiri rumah dan tambak. Situs ini sebenarnya memiliki arti penting karena tampaknya sebagai tempat untuk memantau dan menjaga situs. Diyakini situs Gunung Padang (Panghegar) dijaga dari arah perbukitan di sisi tenggara.

Terkait dengan posisi magis dan bangunan pemujaan prasejarah yang spektakuler ini, banyak orang telah terobsesi kebablasan membuat laporan yang aneh dan menggelikan terkait dengan situs pemujaan prasejarah Gunung Padang (Panghegar) ini.

Berbagai pihak menyampaikan adanya hal luar biasa di Gunung Padang - yang dulunya bernama Gunung Panghegar aslinya. Berita terkait penemuan alat canggih di dalam perut Bumi Gunung Padang (Panghegar) adalah omong kosong belaka.

Laporan terkait penelitian yang dilakukan baru-baru ini dan telah disampaikan kepada Presiden SBY, Pemda Cianjur, dan Pemprov Jawa Barat - sampai Wakil Gubernur Deddy Mizwar terbirit-birit datang ke Gunung Padang (Panghegar) untuk melihat secara langsung. Hasilnya? Benarkah alat canggih itu ada dan apakah ada kaitannya dengan Atlantis?

Penulis melakukan penelitian dan pengamatan secara fisik dibantu oleh beberapa mahasiswa dan ahli. Hasilnya? Tak ada apa-apa di bawah dan dalam bukit itu selain tumpukan batu prasejarah yang luar biasa indah. Bagaimana dengan kaitan alat canggih di dalam bukit itu? Tunggu penemuan yang menggemparkan … (To be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar